profile-image

ʀɪ⃪ⷦ ͦ ꙶ ᷡ

1
Cerita
1.2K
Joy
Cerita ʀɪ⃪ⷦ ͦ ꙶ ᷡ
 

Fan board

Marinie
hai kak, mampir keceritaku yukz "diriku dan dirinya" baca dari bab 1-7 ya, nanti saya readback. oya jgn lupa tinggalkan jejak ya. 🥰
1
Deleted User
jan sebut merk !!
4
Eyang dudul
Aku bercerita pada jingga yang menggantung pada kaki langit sore. Tentang secangkir kopi hangat yang kusuguhkan, namun oleh dia dibiarkan dingin. Tentang kebesaran hatiku menanti, namun oleh dia semua mimpi dibiarkan mati. Tentang tangan yang tak bisa meraih dan rindu yang tak bisa terobati, namun oleh dia disangkali. Kau tahu, aku lelah dengan kisah yang terbilang dramatis. Bahkan sebagian dari mata yang memandang, menganggap kisah ini sangat tragis. Terkadang pula, pada malam yang temaram terselip beberapa nada tangis. Rindu ini miris — tak jua terjamah, namun oleh waktu ia terus teriris. Adakah, satu kali saja ... hanya satu kali. Kau menoleh dan memandang kedua mataku barang sebentar. Atau menggenggam tanganku walau hanya sedetik. Maka lunaslah, dan tertepislah semua risau yang terus mengigau. Tapi sama seperti hujan yang membawa pergi debu tanah bersama alirannya, kau pun memilih berlalu sambil membawa semua cintaku. Kau pergi dengan membawa semua angan. Kau hempaskan begitu saja ketulusanku hingga jatuh dan hancur. Kau regas pengharapanku, kau buang raga setengah matiku pada kehampaan. Kau tahu, hampir aku gila dimakan kelamnya kesunyian. Berbicara pada langit yang bahkan tak bertelinga untuk bisa mendengar. Berteriak pada angin yang bahkan tak dapat berhenti untuk sekedar menoleh. Sakit ini menyiksa — tak jua temukan penawar, namun berharap agar cepat sembuh. Rindu ... Dapatkah kau menerobos dimensi waktu dan menemuinya di ujung cahaya sebelum gelap merenggut habis semua harapku? Dapatkah kau berbisik dalam tidur panjangnya tentang aku yang ingin lelap bersamanya? Karena aku lelah merindu pada rindu yang tak ingin dirindukan. Aku lelah bila harus menunggu giliranku mengakhiri waktu untuk bisa menjamahnya disurga TuhanNya. Ambon, 15 Mei 2021 OJIK
1
JANE_MIA🐦
~KEBODOHAN KU~ Aku merindukan...., Saat-saat dimana awal dari semuanya bermula Saat-saat yang kubenci saat menyadari bahwa itu kebodohanku Aku benci, Saat-saat pertama aku yang terlalu bodoh mempercayainya Mempercayainya dan membuka kunci hati untuknya Aku pikir ia berbeda Ku kira ia tak sama Namun ternyata lebih sadis Lebih jahat dari yang sebelumnya Begitu banyak kata-kata Yang ia katakan, yang ia ucapkan Dan itu semua bulshit Dan bodohnya aku percaya Kebodohanku, Adalah saat dimana aku tertarik padanya yang berbeda agama denganku Kebodohanku, Adalah saat dimana aku menerimanya dan mempercayai nya, Kemudian benar-benar terhanyut dalam permainan Yang membuatku bermain dengan hati lagi Dan kebodohanku terakhir, Adalah saat dimana aku tak pernah bisa melupakan fenomena itu Melupakan perasaan gila itu Melupakan permainan bodoh itu. Saat dimana aku masih mengingat dan merindukan semuanya mulai awal. #sajakmia
1
♻ ᷩ ᷢ ᷳ🇨 🇴 🇰™
judul : KIYAI NAWAWI ABD. DJALIL SIDOGIRI karya : Haidar Hafeez bukan hanya Santri seluruh alam istirja atas wafatmu engkau bukan hanya orang tua ruh tetapi engkau rindang ilmu yang teduh saat sengatan terik teriakan kepentingan memagari cara bijak pikir yang zikir engkau langit senantiasa deras hujani rahmat kemaraunya hati yang kering basah hidayah sebab merindukan engkau romo yai nawawi abdul jalil sidogiri jagat raya siang malam timur barat utara selatan tertunduk sesegukan menahan tangis atas wafatmu yang "Mautul alim mautul alam" Romo kiyai Nawawi Abdul Jalil tangis kehilanganmu tak kan pernah reda di terpa canda tawa tangis kehilanganmu tak kan pernah usai di hunus siang malam tangis kehilanganmu tak kan pernah lenyap ditelan waktu tangis kehilanganmu yang apa saja melafadzkan istirja tak terhitung bumi langit merundung resah Atas haru birumu menjumpai "ya zal jalali wal ikrom" sidogiri 13 juni 2021
0
Pᴇɴɪᴋᴍᴀᴛᵐᵃˡᵃᵐ
Peluklah Aku Dengan Ketabahanmu Aku masih bersedia menyediakan diri untuk mencintaimu tetaplah menetap di hatiku sebab hidup akan jauh lebih baik berjalan menujumu. Menatap matamu sudah membuat duniaku penuh dengan rindu apalagi jikalau memilikimu seusia hidupku tentu akan lebih indah dari itu. Peluk tubuhku, tabahlah berjuang bersamaku.
5